Sabtu, 16 Juni 2012

Laporan Praktikum Respirasi

  • Tujuan :
    • Dapat membuktikan bernapas membutuhkan oksigen
    • Mengetahui faktor yang mempengaruhi kecepatan respirasi
  • Dasar teori : semua makhluk hidup membutuhkan energi untuk melakukan aktivitasnya. untuk mendapatkan energi makhluk hidup melakukan metabolisme (pembakaran). agar berlangsung, proses metabolisme memerlukan salah satunya oksigen. oleh karena itu makhluk hidup harus bernapas agar tetap hidup.
  • Alat dan Bahan :
    • Respirometer sederhana 
    • KOH atau NaOH kristal
    • Kapas
    • Vaselin atau plastisin
    • Timbangan
    • Air tinta atau eosin
    • Pipet tetes
    • Jangkrik (besar dan kecil)
  •  Cara kerja :
    • Membuka dan membersihkan respirometer, tiup bila ada air yang tersisa, memasukkan sedikit KOH atau NaOH yang telah dibungkus kapas
    • Menimbang jangkrik, memasukkan ke dalam respirometer kemudian tutup rapat, memastikan tidak bocor dengan mengolesi vaselin pada sambungan 
    • menetesi lubang respirometer dengan larutan eosin. amati gerakan air 
    • mencatat volume udara dan waktu yang diperlukan
    • mengulangi kegiatan tersebut dengan menggunakan jangkrik yang berbeda
  • Analisa : Jangkrik bernapas menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2. eosin bergerak karena volume udara berkurang. jangkrik menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2. sedangkan CO2 di ikat oleh KOH atau NaOH.
     
  • Kesimpulan :  
    • Dengan bergeraknya eosin itu membuktikan bahwa jangkrik bernapas menghirup oksigen. karena CO2 diikat oleh KOH.
    • semakin besar(berat) jangkrik maka semakin cepat respirasi, karena membutuhkan oksigen lebih untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuhnya

Laporan Praktikum Kecepatan Bernapas

  • Tujuan : Mengetahui pengaruh berbagai aktivitas terhadap kecepatan bernapas
  • Dasar Teori : tubuh memerlukan banyak energi untuk melakukan  kegiatan. salah satu yang memerlukan energi adalah otot. otot dapat memperoleh tambahan energi melalui penguraian glukosa yang tersimpan dalam otot. penguraian tersebut terjadi tanpa oksigen dengan menghasilkan asam laktat dan sedikit energi. kelebihan asam laktat dapat menyebabkan kram. oleh karena itu asam laktat harus diurai dengan mereaksikan oksigen.
  • Hipotesis : ketika kita beraktivitas maka kecepatan bernapas kita meningkat. 
  • Alat dan Bahan : 
    • stopwatch
  • Cara Kerja : 
    • duduk dengan tenang selama 2 menit agar rileks
    • menghitung kecepatan bernapas selama 1 menit dan mencatat di laporan
    • melakukan aktivitas (lari-lari kecil)
    • menghitung kecepatan bernapas selama 1 menit setelah aktivitas, mencatat di laporan
  •  Analisa : kecepatan bernapas meningkat setelah melakukan aktivitas. hal ini disebabkan kebutuhan oksigen meningkat yaitu untuk mengurai asam laktat dan pembakaran di dalam tubuh. kecepatan bernapas juga dipengaruhi oleh gender
  • Kesimpulan : aktivitas dapat mempengaruhi kecepatan bernapas. kecepatan bernapas juga dipengaruhi faktor gender